Imam Al-Ghozali di dalam kitabnya (Ihya Ulumuddin), beliau menguraikan dengan sejelas-jelasnya bagaimana tata cara membaca Al-Quran. Beliau membagi adab tilawah menjadi 2, yaitu adab mengenai lahir dan adab mengenai batin (berhubungan dengan hati).
Membesarkan kalam Allah bukan saja dalam membacanya, tetapi juga dalam menjaga tulisan-tulisannya. Disebut dalam suatu Riwayat, Ikrimah bin Abi Jahl sangat gundah hatinya tatkala melihat lembaran-lembaran yang bertuliskan Al-Quran berserakan dan disia-siakan. Ia memungutnya selembar demi selembar seraya berkata “Ini adalah Kalam Rabb-Ku. Ini adalah Kalam Rabb-Ku, membesarkan Kalam Allah berarti membesarkan Allah”. (Ihya/1:323).
Berikut adab – adab yang harus dilakukan pada saat, sebelum dan sesudah tilawah :
- Bersiwak atau membersihkan mulut sebelum tilawah.
- Berwudhu sebelum tilawah.
- Membacanya di tempat yang bersih dan berpakaian yang sopan (menutup aurat).
- Membaca dengan duduk menghadap kiblat dan khusyu’.
- Membaca Al-Quran diawal dengan isti’adzah (ta’awudz) dan dilanjut dengan membaca basmalah tiap awal surat, kecuali surat At-Taubah.
- Membaca dengan tartil, yaitu membaca dengan lambat, tidak terburu-buru dan bertajwid (Qs. Al-Muzammil : 4).
- Jangan memutus tilawah seketika hanya karena hendak berbicara dengan orang lain.
- Bagi yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al-Quran, sebaiknya membaca dengan penuh perhatian dan meresapi kandungannya (Qs. Shad : 29).
- Membaca dengan irama yang bagus namun tanpa dipaksakan. Karena irama yang bagus dapat menambah keindahan uslub Al-Quran dan membantu meresapinya.
- Memanjatkan doa setelah tilawah, juga ketika telah menyelesaikan 30 Juz.
Setelah mengetahui apa saja adab – adab yang harus dilakukan pada saat, sebelum dan sesudah tilawah, semoga kita dapat lebih maksimal lagi untuk bertilawah supaya mendapatkan keberkahan yang lebih lagi dari Allah swt.
Ditulis oleh Wafa Majidah – Mahasiswa STEI SEBI