Pentingnya Pengendalian Internal Dalam Berorganisasi Demi Mewujudkan Bisnis Yang Lancar

1 min read

pengertian sistem pengendalian internal

Pengendalian internal atau Internal Control merupakan suatu rencana organisasi dan metode dalam bisnis yang digunakan untuk menjaga aset atau hartanya. Selain itu, dapat memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efesiensi demi jalannya sebuah organisasi tersebut. Internal control juga dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya dari suatu entitas atau organisasi yang bertanggung jawab. Hal ini dirancang untuk memberikan jaminan mengenai analisis biaya yang relatif dan manfaat nya.

Adapaun tujuan dari sistemen pengendalian internal yaitu:

  1. Menjaga kekayaan organisasi
  2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
  3. Mendorong efesiensi
  4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Berikut merupakan unsur pokok yang perlu dalam pengendalian internal

  1. Struktur organisasi, yaitu memisahkan antara tanggung jawab dan wewenang secara tegas dikarenakan suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap dalam suatu transaksi.
  2. Sistem otorisasi untuk menjamin dipercayanya dokumen dalam transaksi dan prosedur pencatatan menjamin tingkat ketelitian dan keandalan.
  3. Praktik yang sehat, seperti Pemakaian formulir bernomor urut tercetak, agar pemakaian dapat dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang. Pemeriksaan mendadak, untuk mendorong karyawan agar melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Adanya internal chek, transaksi dari awal sampai akhir harus melibatkan beberapa orang. Perputaran jabatan, untuk menjaga independensi pejabat dan menghindari persekongkolan. Keharusan pengambilan cuti, karena selama cuti akan digantikan pejabat lain dan apabila ada kecurangan akan ketauan
  4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab dengan cara seleksi karyawan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki

Tiga fungsi penting dalam organisasi :

  1. Preventive control; berguna untuk mencegah atau mengurangi timbulnya suatu masalah atau peristiwa yang tidak diinginkan. Contohnya : mempekerjakan personil akuntansi yang berkualitas tinggi, pemisahan tugas pegawai yag memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi
  2. Detective control; untuk mengungkap masalah yang terjadi dengan perbandingan kejadian antara aktual dengan standar yang ditetapkan. Contohnya : pemeriksaaan salianan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulannya.
  3. Corrective control; untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian pemeriksaan. Contohnya pemeliharaan backup copies atas transaksi dan file utama, dan mengikuti prosedur untuk memperbaiki kesalahan memasukan data

Dituls Oleh: Sainah Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.