Negosiasi merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari segala aspek pada kehidupan , Mulai dari kegiatan sehari-hari kita yaitu berbisnis.
Kali ini, saya akan membahas terkait peran negosiasi dalam berbisnis. Banyak sekali orang, khususnya pengusaha, yang belum menyadari betapa pentingnya bentuk komunikasi ini bagi pihak-pihak yang saling bersangkutan.
Dalam bernegosiasi, ada beberapa aturan diskusi yang harus disepakati oleh para pelaku negosiasi, yang biasa disebut negosiator.
Pengertian Negosiasi Bisnis
Menurut Harvard Law School, negosiasi bisnis adalah bentuk negosiasi yang dilakukan antara dua atau lebih entitas perusahaan, lembaga, atau bahkan perorangan dalam sebuah lingkungan bisnis. Biasanya, dalam bernegosiasi dalam suatu hal, terjadi tawar-menawar yang intens agar keputusan yang diambil dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginan pihak-pihak yang terliba.
Tidak jarang banyak orang yang seringkali menghadapi jalan buntu ketika sedang bernegosiasi. Ketika hal tersebut terjadi, kita bisa menggunakan teknik MESOs, yang merupakan singkatan dari multiple equivalent simultaneous offers.
Penggunaan teknik MESOs dapat membantu kita menemukan titik temu antara pihakmu dengan yang lainnya dan menciptakan win-win solution.
Etika dan keadilan dalam negosiasi juga menjadi aspek penting yang harus dilakukan saat berada dalam kondisi tawar-menawar atau negosiasi bisnis. Ada tiga norma yang sering digunakan dalam proses negosiasi, yaitu equality atau kesamaan sumber daya, equity atau kesetaraan pengeluaran dan pendapatan, dan need atau kebutuhan yang bisa juga diartikan sebagai pembagian yang menguntungkan. Melakukan negosiasi bisnis dengan pola pikir kreatif tidak hanya akan menjaga hubungan baik, tetapi juga menambah nilai signifikan bagi kedua belah pihak untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan.
Aspek Utama dalam Negosiasi Bisnis
Bagi kita para negosiator, ada beberapa aspek kunci yang harus kita sangat perhatikan saat melakukan negosiasi, Menurut Investopedia, aspek-aspek tersebut adalah:
Pihak yang Terlibat
Sebagai negosiator, kita harus kenal siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan negosiasi tersebut dan juga apa tujuan dari negosiasi tersebuttersebut ini.
Komunikasi
Diperlukan keahlian komunikasi yang efektif agar bisa menyampaikan poin-poin tawar-menawar yang diinginkan, dan juga meyakinkan pihak lain dengan setiap hal yang diajukan oleh negosiator.
Alternatif
Plan B atau rencana alternatif selalu dibutuhkan ketika pihak-pihak terkait tidak menemukan jalan tengah atau kesepakatan awal tidak diterima oleh salah satu pihak.
Klaim yang Sah
Setiap hak dan kewajiban yang disepakati dalam sebuah negosiasi harus dinyatakan dalam bentuk bukti yang sah dan merupakan tuntutan yang valid, bahwa semua hal yang telah dibahas akan diproses dan ditindaklanjuti.
Tujuan Negosiasi
Tujuan utama negosiasi adalah mendapatkan kesepakatan bersama atas suatu hal yang diperdebatkan. Selain itu, negosiasi juga memiliki beberapa tujuan lainnya seperti:
- Menyelesaikan suatu konflik atau perdebatan yang timbul akibat perbedaan pendapat dalam sebuah negosiasi.
- Mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari perbedaan pendapat.
- Menghindari hal-hal yang negatif yang dapat timbul dari bisnis seperti perbedaan pendapat dan pertikaian karena tidak ada nya pihak yang ingin mengalah dan mendengarkan pendapat pihak lain apabila terjadi masalah dikemudian hari.
- Menyatukan beberapa perbedaan pendapat agar diperoleh kesepakatan bersama.
Manfaat Negosiasi Bisnis
Ada beberapa manfaat negosiasi bisnis yang bisa didapatkan dengan melakukan negosiasi yang baik, di antaranya:
- Membentuk jalinan kerja sama yang kuat
- Mencapai tujuan bersama
- Membentuk simpati atas setiap kesepakatan yang diambil
- Saling menguntungkan
- Membentuk interaksi positif
Contoh study kasus negosiasi dalam bisnis.
Pihak A : Selamat siang pa
Pihak B : Siang pa.. Ada yang bisa di bantu?
Pihak A : Berapa harga motor itu?
Pihak B : untuk yang itu harga $850 Terapi ada pengurangan untuk anda sebesar $300
Pihak A :Saya sangat menghargai pengurangan $300. Tapi aku perlu memikirkan ini. Bagaimana jika saya menelepon Anda 9 pagi Senin? Bisakah kita membuat tawaran itu bagus sampai saat itu?
Ditulis Oleh: Muhammad Ridwan Habiballah (Mahasiswa STEI SEBI)