Rendahnya Potensi Bisnis Syariah di Brebes – Brebes daerah yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang dimana mayoritas masyarakat mata pencahariannya sebagai petani, setiap musimnya menanam bermacam-macam tanaman seperti Padi, Bawang Merah, Jagung dan sayuran lainnya. Selain sebagai petani banyak juga msyarakat Brebes mencari penghasilan dirantauan, seperti di Jakarta, Depok, Tanggerang bahkan ada yang sampai keluar Jawa dan luar negri.
Rendahnya Potensi Bisnis Syariah di Brebes
Seiring berputarnya zaman banyak masyarakat yang merasa puas dengan pekerjaan merantau seperti itu meski harus panas-panasan karena mayoritas pekerjaan yang mereka dapatkan adalah sebagai kuli bangunan atau pabrik yang ada di kota-kota besar. Melihat keadaan seperti itu berdampak besar terhadap bisnis dibrebes sendiri karena mayoritas masyarakat lebih memilih tinggal dan bekerja di Kota.
Namun itu semua tidak dapat menjadi jaminan sebagai pekerja tetap karena pekerjaan yang mereka dapatkan bersifat sementara atau sering disebut oleh masyarakat brebes adalah pekerjaan rombongan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan.Hasil pertumbuhan ekonomi harus menyebar disetiap golongan masyarakat,termasuk di golongan penduduk miskin.
Di Brebes terjadi peningkatan pengangguran sebagaimana data yang tercantum perubahan terhada tingkat pengangguran terjadi dari tahun 2009 dan tahun 2010 yaitu sebesar 7,33 persen menjadi sebesar 8,21 persen, dan kemudian menurun lagi di tahun 2011 yaitu sebesar 6,63 dan kembali naik secara signifikan yaitu sebesar 8,20 persen pada tahun 2012.
Menurut masyarakat membuka bisnis di Brebes itu lambat dalam berkembang karena mayoritas masyarkat berada pada ekonomi kelas menengah ke bawah, sehingga potensi masyarakat membuka bisnis di Brebes sangatlah rendah apalagi Bisnis yang berbasis syariah.
Brebes dikenal sangat kental terhadap adat istiadat leluhur,tidak sedikit masyarakat Brebes masih mempercayai ilmu ghaib guna untuk memancing konsumen sehingga timbul nilai kemusyrikan didalamnya, bukan hanya itu Brebes juga masuk kedalam kategori pendidikan terendah yang artinya ketertarikan orang tua untuk menyekolahkan anaknya sangat rendah, mereka lebih tertarik langsung terjun kepada pekerjaan dibandingkan kepentingan pendidikan sehingga untuk menerapkan bisnis yang berbasis syariah sangat sulit,perlu adanya edukasi khusus kepada masyarakat Bebes terkait pentingnya membangun usaha yang halal baik produknya maupun proses usahanya.
Oleh : SILVI NUR’AENI