Kisah Seorang Penghafal Al-Quran Dengan Berbagai Macam Ujian Yang Dihadapinya

1 min read

Kisah Seorang Penghafal Al-Quran Dengan Berbagai Macam Ujian Yang Dihadapinya – Seseorang yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran, yakni dengan mengimaninya, menerapkan tajwid, dan makhraj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami maknanya, ataupun mengamalkannya, dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah SWT baik di dunia maupun di Akhirat.

Alkisah, di suatu pondok pesantren yang bertempat di daerah Garut, Jawa Barat yang berfokus pada hafalan Al-Quran terdapat seseorang santri yang baru masuk pada bulan Juli tahun 2018, yang bernama Abdul dia baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dia menentukan Pendidikan selanjutnya yaitu dengan masuk pondok pesantren.

Ketika Abdul sudah masuk kedalam pondok pesantren tersebut, dia mempunyai bekalan hafalan sebanyak 2 Juz yang dia hafalkan pada saat SMP nya dulu namun karena belum terbiasa dengan suasana pondok pesantren, berbagai penyakit datang ke Abdul ini mulai dari penyakit kulit, Hidradinitis Suppurativa (HS) biasa anak pesantren menyebut nya dengan bisul, dan Abdul ini adalah salah satu santri yang pertama menyebarkan penyakit nya ini ke teman-teman nya alhasil teman-teman nya pun mengalami penyakit yang sama.

Pada suatu saat Abdul melihat salah satu temannya yang sangat rajin sekali menghafal Al-Quran oranglain tertidur dia masih menghafal, orang lain bermain bola dia tetap menghafal, orang lain jajan di kantin dia tetap menghafal kalamullah. Dan pada saat itulah Abdul termotivasi untuk giat menghafal Al-Quran mulai dari mengorbankan waktu tidurnya menjadi sedikit, mengurangi porsi makannya, serta tidak terlalu banyak mengobrol bersama temannya ketika jam menghafal.

Waktu demi waktu, ayat demi ayat Abdul hafalkan sampailah pada kisaran juz ke 16 tepatnya pada surat Maryam Abdul diberikan ujian lagi oleh Allah SWT yaitu dengan salah satu bagian dari anggota tubuhnya terbakar yakni kaki sebelah kanan pada saat itu Abdul dibawakan ke rumah sakit terdekat, pada akhirnya Abdul dipulangkan dari pondok pesantren dan tidak bisa jalan selama 3 Minggu lamanya. Pada saat itu Abdul hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT agar bisa jalan kembali dan bisa berkumpul dengan teman-temannya di pondok serta bisa menghafal bersama kembali,
Setelah beberapa lama di rumah Abdul kembali ke pondok pesantren yang berada di daerah Garut tersebut, dan melanjutkan proses menghafalkan Al-Quran nya. Dan tepat pada tanggal 04 maret 2019 dengan segala upaya nya, dengan segala ujian yang dia timpa kepada dirinya, Abdul dapat menyelesaikan setoran ziyadah Al-Quran sebanyak 30 Juz.


Sungguh amat banyak sekali cobaan yang akan Allah berikan kepada hambanya yang senantiasa terus bersama dalam syariat nya namun untuk masuk kedalam Syurganya tentu tidak semudah membalikan tangan pasti berbagai macam cobaan akan menimpa hamba tersebut, seperti halnya Abdul ini dia mencoba menyelesaikan setoran ziyadah Al-Quran berbagai macam ujian baik itu penyakit yang dideritanya ataupun permasalahan lainnya, namun dengan kesabaran dan ke istiqomahannya akhirnya dapat menyelesaikan setoran Alquran.


Ustadz Adi Hidayat pernah berkata “Jika persiapan mudik dunia saja begitu luar biasa anda menyiapkannya, lalu bagaimana persiapan bekal anda pulang ke Akhirat menghadap Allah?”

Ditulis Oleh: Sansan Abdul Malik (Mahasiswa STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.