Peran Pemuda Azerbaijan untuk Indonesia

2 min read

Peran pemuda azerbaijan untuk Indonesia

Peran pemuda azerbaijan untuk Indonesia – Pemuda cerdas nan tampan tersebut lahir dan menghabiskan masa kecilnya di daerah azerbaijan sebuah negara kecil sebelah utara turki. Memasuki usia remaja semangat belajarnya begitu gigih.Obsesi terbesarnya saat itu adalah bisa belajar islam dari pusatnya, yang saat itu peradapan islam tertinggi berada di mesir. Di sana ada perguruan tinggi tertua di dunia yaitu Al ahzar.

Keterbatasan jarak dan biaya bukanlah suatu penghalang baginya, Tekadnya sudah bulat ingin segera meninggalkan kampung halaman nya dan membuatnya segera pergi menimba ilmu di negri piramida tersebut. saat itu butuh waktu 3 bulan untuk menempuh perjalanan dari azerbaijan ke mesir.

Beberapa tahun pertama di mesir ia fokus untuk menghafal alquran, belajar hadist dan beberapa kitab besar lainnya. Hari demi hari di laluinya dengan membaca, menghafal dan terus belajar. Refresing dari kegiatan rutinitasnya Ia sering berjalan jalan di area pertanian di sekitar sungai nill. Melepaskan pandangan ke hijaunya tanaman pertanian. Bermula dari situlah ketertarikannya di dunia pertanian kian bertambah kegiatan yang semula melepaskan jenuh kini menjadi kegiatan observasi dan penelitian.

Dan ternyata pertanian di pinggiran sungai nill saat itu telah menerapkan sistim irigasi yang modern, Di mana air sungai bisa di alirkan ke persawahan sepanjang waktu sehingga dalam setahun bisa panen dua kali. Bahkan setelah menyelesaikan belajarnya di Al ahzar pun ia tak ingin pulang ke kampung halamannya, tetapi memperdalam pengetahuan pertanian.

Ia mendapatkan informasi dari temennya yang bernama ibnu batutah bahwa terbentang negri indah di sebelah timur, dengan tanah yang subur banyak gunung dan belum tersentuh oleh dakwah islam. karena mayoritas penduduknya masih menyembah berhala. Jiwa pengembaraannya menjadikan ia pergi meninggalkan mesir untuk mencari negri subur dengan banyak pengunungan hijau.

Berbulan bulan lamanya ia menyusuri lautan demi mendapatkan pulau yang mengusik jiwa petualangannya, obsesi terbesarnya adalah bisa mengemban risalah dakwah sesuai ilmu yang ia dapatkan di mesir sambil mengembangkan hobi bercocok tanam yang selama ini ia dapatkan di pinggiran sungai nill.

Pengembaraannya pun terhenti di sebuah tempat yang di kenal dengan daerah gresik, yang saat itu berada di wilayah kekuasaan majapahit. Benar adanya bahwa apa yang ia saksikan, di sana ia temukan tanaman sejenis rumput yang buahnya bisa di makan dan menjadi makanan pokok di daerah tersebut yang di kenal dengan tanaman padi.

Namun saat itu ia mendapati sawah yang subur dan arena pertanian yang begitu luas terbentang berantakan tidak terurus, semua penduduk lari meninggalkan sawah ladang lari ke pegunungan mencari keselamatan. Rupanya saat itu di negri yang subur tersebut sedang berkecamuk perang saudara yang tak berkesudahan. Antara brewirabumi menantu dari prabu hayam wuruk yang bertahta di daerah trowulan mojokerto dengan wikrama wardana anak dari istri selir prabu hayam wuruk yang bertahta di blambangan banyuwangi.

Yang di kenal dengan perang PAREG – REG. Perang saudara yang putus nyambung tersebut menimbulkan banyak korban dan berbagai kerusakan, hingga menimbulkan krisis pangan di negri majapahit.

Anak muda cerdas dan tampan tadi yang bernama MAULANA MALIK IBRAHIM , merasa prihatin dengan dengan akhir pengembaraannya. Dan terpanggil untuk mengabdikan hidupnya di sini. Pertama tama ia membendung sungai brantas untuk mengalirkan airnya ke daerah pertanian. ia cetak sawah dan mulai bercocok tanam.

Satu dua orang yang melihatnya seraya membantu dan bergabung, lama lama penduduk yang tadinya bersembunyi di pegunungan satu persatu mulai kembali ke pedesaan dan bergabung dengan para petani yang ada.

Cerdasnya maulana malik ibrahim terbukati ketika ia memandang krisis pangan di majapahit adalah masalah utama yang harus segera di benahi, maka hasil panen raya ia gunakan untuk cadangan makanan selama enam bulan lalu sisanya ia serahkan ke kerajaan majapahit sebagai sumbangsih terhadap krirsis pangan yang terjadi.

Karena kemuliayan hatinya oleh raja majapahit ia di anugerahi gelar “WONG AGUNG” orang mulia. Seiring kebersamaannya dengan para petani banyak petani yang pada heran dengan yang wong agung lakukan, pagi siang sore dan tengah malam badannya tegak berdiri ke arah barat, menungging lalu mencium bumi.

Hingga di antara mereka mulai berani bertanya, lalu wong agung pun menjelaskan bahwa yang ia lakukan adalah sholat yaitu cara orang islam untuk menyembah kepada Alloh, Tuhan yang maha pencipta. semakin di jelaskan tenyata keingintahuan masyarakat tentang agama islam semakin tinggi.

Maka setiap hari setelah matari terbenam maka para petani itupun berkumpul di suatu tempat untuk mendengarkan wong agung dalam menjelaskan agama islam. Karena akhlak dan budi pekerti yang luhur dan begitu di segani masyarakat maka satu demi satu para petani tersebut masuk islam.

Semakin hari semakin bertambah bahkan sering wong agung itu di undang ke kerajaan majapahit sebagai konsultan penanganan krisis dan di minta untuk menjelaskan tentang agama dari arab yaitu islam. sehingga nama maulana malik ibrahim atau wong agung kini melegenda dengan sebutan SUNAN GUNUNG JATI Atau sunan gresik.

Ditulis Oleh: Haulia Nurul Islamia (Mahasiswi STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink