Iman Kepada Takdir Allah. – Iman berarti percaya. Diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Dalam Islam rukun iman ada 6 dan salah satunya adalah beriman kepada Qadha dan Qadar (Takdir Allah).
Iman Kepada Takdir Allah
Sebagai seorang muslim pembahasan terkait iman kepada takdir Allah merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas dan harus dipahami dengan baik, karna hal ini menyangkut keimanan.
Keimanan ini dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah telah menetapkan takdir manusia baik itu takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Ketentuan mengenai iman terhadap takdir ini telah dijelaskan oleh Rasulullah melalui sabda nya ketika beliau ditanya tentang iman oleh seorang laki-laki, dengan penuh keyakinan Beliau menjawab “Iman adalah, engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab Nya, Rasul-rasul Nya, hari akhir dan ketetapan Allah yang baik dan buruk (Qadha dan Qadar)”. H.R Muslim
Qadha merupakan ketetapan Allah terhadap makhluk-Nya yang sudah ada sebelum kelahiran atau keberadaan makhluk tersebut, dan telah tercatat di lauhil mahfuz. Sedangkan Qadar adalah perwujudan dari Qadha atau ketetapan Allah dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Walaupun segalanya telah ditetapkan oleh Allah bukan berarti kita hanya berdiam diri dan pasrah terhadap takdir, namun diperlukan ikhtiar jika ingin meraih keinginan dan sampai kepada tujuan. Takdir dan ikhtiar sangat berkaitan, dengan maksud manusia harus menyeimbangkan antara keduanya dan tidak terpaku kepada salah satu diantaranya saja.
Bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar, apapun kenyataan dan peristiwa yang dialaminya akan ditanggapi dan diterima secara positif. Sebaliknya, bagi orang yang tidak mengimani kenyataan apapun yang diterima akan ditanggapi dan diterima dengan baik.
Hikmah beriman kepada Qadah dan Qadar :
- Dengan memahami konsep Qadha dan Qadar secara benar, maka seorang muslim senantiasa optimis, berikhtiar serta bertawakal kepada Allah SWT
- Allah menciptakan manusia dengan anggota tubuh dan dan dikaruniakan dengan akal, berbeda dengan makhluk yang lain, maka dari itu manusia diharuskan untuk berusaha memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berpasrah diri kepada takdir.
- Allah SWT akan memberikan berkah dan hasil yang maksimal sesuai dengan usaha yang dilakukan hamba-Nya.
- Tidak ada yang sia-sia disisi Allah, maka dengan segenap kemampuan yang sudah Allah berikan, manusia sepatutnya memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal yang diinginkan
Ditulis Oleh: Ridha Nur Lathifah
Mahasiswi STEI SEBI