Metode untuk mengidentifikasi risiko – Identifikasi risiko merupakan langkah awal dalam proses manajemen risiko. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan hal – hal yang tidak diinginkan dalam organisasi atau perusahaan. Maka dari itu, J.Davidson Frame menuliskan didalam bukunya yang berjudul “Managing Risk In Organizations”, beliau merumuskan 8 metode untuk mengidentifikasi risiko.
Metode untuk mengidentifikasi risiko
1# Metode checklist
Metode ini sering dianggap metode termudah dibandingkan dengan metode yang lain. Namun dalam metode ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yaitu:
- daftar isi harus diperiksa terlebih dahulu,
- metode ini khusus untuk mengidentifikasi risiko yang sudah dikenal,
- berisi pertanyaan yang diberi bobot nilai
- jumlah score pertanyan menentukan seberapa besar risiko yang akan dihadapi.
2# Metode Brainstroming Sessions
Brainstorming atau curah pendapat dilakukan dengan cara diskusi bebas antara orang – orang yang Memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penanganan risiko. Pada metode ini setidaknya ada 4 peraturan dasar yang perlu kita ketahui. Diantaranya yaitu :
a. Suspend judgment, semua anggota tim harus menahan diri, tidak menghakimi ide, pendapat dan gagasan yang diajukan oleh anggota lain
b. Record all ideas, seseorang yang menjadi notulensi, mencatat semua ide, pendapat ataupun gagasan yang diajukan, walaupun ide tersebut belum tentu digunakan
c. Encourage “piggy- backing” ideas, coordinator atau fasilitator mendorong untuk membangun ide, pendapat atau gagasan baru
d. Think out of the box, mendorong untuk mengeluarkan pemikiran yang baru, tidak mengulang ide atau pendapat yang sudah ada.
3# Metode issues logs
Pada metode kali ini, suatu risiko atau masalah dalam proyek dicatat dalam tabel. Didalam tabel tersebut berisi tentang issue description, impact on project, date reported, reported by, assigned to dan lain – lain seperti gambar berikut ni :
Pada kolom status yang terdapat di tabel tersebut arti dari closed adalah telah ditemukannya solusi untuk issue yang sedang dibahas. Sedangkan, arti dari open adalah belum adanya solusi atas issue tersebut sehingga membutuhkan solusi issue tersebut.
4# Behavioral models
Metode ini sering digunakann untuk model perilaku psikologis. Menurut goldrat metodde ini dapat mengiddentifikasi risiko seperti :
- Sindrom pelajar yang kecendrungan menunda pekerjaan di akhir waktu
- Hukum Parkinson (pekerjaan akan cenderung memenuhi waktu yang tersedia
5# Diagram sirip ikan
Metode ini sering kita temukan di industry manufaktur, karena proses dari metodeini terkenal Memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan muncunya permasalahan.
6# Diagram proses/ lingkungan
Metode diagram ini berfokus pada bagaimana proses inti yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan berinteraksi dengan lingkungannya.
7# Diagram alir proyek
Dalam metode ini, diagram alir proyek dapat memunculkan risiko dengan cara tambahan seperti : menyoroti inkonsistensi logis dalam proses, menunjukkan hambatan, dan hanya meningkatkan kesadaran akan tingkat kompleksitas proyek. Seperti pada gambar berikut :
8# Pertemuan rutin
Pertemuan rutin atau Rapat, menyediakan kesempatan di mana masalah risiko yang muncul dapat didiskusikan. Organisasi yang peka terhadap risiko menyisihkan sedikit waktu untuk membahas risiko selama pertemuan rutin. Melalui latihan ini, para peserta rapat dapat bersama-sama menentukan isu mana yang perlu mendapat perhatian serius dan mana yang tidak.
Jadi, dari ke-8 metode diatas bisa digunakan sesuai dengan kondisi perusahaan atau organisasi kita. Tidak ada metode paling baik diantaranya, semua metode akan baik ketika kita bisa menyesuaikannya. Dan 8 metode itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyelesaikan masalah atau meringankan risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi.
Penulis : Risma Hanifah
Instansi : STEI SEBI